Bentuk dan perkembangan struktur KOPRI




Bentuk dan perkembangan struktur itulah yang kemudian kita mengenal adanya Pengurus Besar (PB), di propinsi ada Pengurus Koordinator Cabang (PKC), kabupaten atau kota ada Pengurus Cabang (PC), terus hingga ke Komisariat atau rayon yang dulunya bernama anak cabang, ranting dan sebagainya.
Orientasi pemikiran sahabat-sahabat pendiri waktu itu dengan dibentuknya KOPRI sebagai organ otonom PMII adalah merupakan keinginan sahabat-sahabat dan kebulatan tekad yang teguh bahwa kaum perempuan cukup mampu dalam menentukan kebijakan tanpa harus lagi mengekor kepada laki-laki. Hal ini bukan berarti KOPRI terpicu oleh keinginan pragmatis dengan berkaca dari organisasi lainnya.
Walaupun KOPRI merupakan bagian dari komunitas NU dan saat itu masih menjadi partai, tetapi tidak ada kaitannya sama sekali. Dengan terbentuknya KOPRI, baik itu alasan politis, kepentingan sesaat, maupun tunggangan ideologi, sekalipun NU merupakan parpol. Pada saat orde baru di bawah kepemimpinan Suharto, trend issu serta suara perempuan pada saat itu turun tensinya dan menuju pada titik kulminasi terendah, sangat melemah. Kondisi saat itu dihisap oleh keberadaan penguasa yang dikenal otoriter serta menghegemoni seluruh kekuatan yang ada di masyarakat. Namun walaupun demikian itu bukanlah masalah yang berarti bagi KOPRI, karena PMII memiliki pola dan karakter gerakan yang massif-agressif, keterpurukan KOPRI itu bisa tertutupi dengan baik. Pada saat kepemimpinan Sahabati Khofifah ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1991 mengenai Nilai Kader KOPRI dan pada saat itu pula kaderisasi KOPRI telah dibentuk pola pengkaderan yang sistematis yaitu dibentuk sistem kaderisasi yang terdiri dari Kurikulum dan Pedoman Pelaksanaan LKK (Latihan Kader KOPRI) serta petunjuk pelaksana Latihan Pengkaderan KOPRI, dalam hal jenjang pengkaderan KOPRI dibagi menjadi 2 tahap yaitu LKK (Latihan Kader KOPRI) dan LPKK (Latihan Pelatih Kader KOPRI), ini adalah satu bentuk kemajuan kepengurusan KOPRI dari waktu ke waktu.
PMII secara institusi selalu selangkah lebih maju dengan rekapitalisasi gerakan. Tidak demikian dengan KOPRI yang dirasakan justru kehilangan orientasi, dan hubungan antara KOPRI-PMII baik-baik saja, maka secara personal sahabat-sahabat perempuan KOPRI masih sering diajak berurun-berembug, berdiskusi, atau dilibatkan dalam beberapa kegiatan.
Secara struktural KOPRI didalam institusinya berstatus semi otonom atau bagian integral dan tidak terpisahkan dari wadah utamanya yaitu PMII. Lewat semua itu, KOPRI banyak belajar dan menyadari betul tentang perlu adanya seorang pemimpin yang memiliki kemampuan. Dan performance pemimpin sangat mempengaruhi gerak dan aktifitas organisasi.

Komentar

  1. Casino » Play & Win at Casino! USA - Wooricasinos
    Play casino online, 넥스트 벳 and 바카라쿠폰 win 승인 전화 없는 사이트 with 슬롯커뮤니티 Worthy bwin Casino Online ➤ Top Wager Free Spins ✓ No Wagering Requirements ✓ Fast Payouts!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah KOPRI

Kaderisasi KOPRI

HASIL MUSYAWARAH KADER PUTRI PMII SUNAN AMPEL KEDIRI 2016-2017